Teknik Promosi Buku

 

RESUME PELATIHAN KE 28

PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI

 

Gelombang                  : 22

Pertemuan Ke             : 28

Hari/Tanggal               : Senin/06 Desember 2021

Tema                            : Teknik Promosi Buku

Narasumber                : Akbar Zainuddin

Moderator                   : Dail Makruf, M.Pd.

Penulis                         : Istianah


Alhamdulillah, tidak terasa sudah masuk hari ke 28. Ada rasa senang karena dapat mengikuti pelatihan Balajar Menulis (BM) ini hingga hari ini. Walaupun  dengan semangat yang naik turun, kadang memunjak kadang mengendur. Tapi ada juga rasa sedih yang menyeruak, karena ini bertanda sudah mendekati akhir pelatihan dan perpisahan. Perpisahan, siapa yang suka? Siapapun tidak menghendaki perpisahan.

 

Pelatihan Balajar Menulis (BM) malam ini, mengulas tentang “Teknik Promosi Bukubersama  narasumber Akbar Zainuddin yang didampingi oleh moderator, Dail Makruf.

Tu kan, apa sudah saya bilang, Paket lengkap. Kelas pelatihan yang digagas Om jay ini paket lengkap, sudah begitu gratis pula. Maka sungguh terlalu yang tidak mau mengambil kesempatan ini. Malam ini kita belajar Teknik Promosi Bukubersama narasumber yang bukunya mampu naik cetak hingga tembus 55.000 eksemplar. Buku beliau;

 

Penulis tidak hanya dituntut menulis, tapi juga diharapkan bisa ikut andil memasarkan bukunya. Dengan demikian akan mendongkrak jumlah penjualan buku. Dengan banyaknya oang yang membeli dan membaca buku kita, jelas akan banyak pula orang yang mengambil manfaat dari buku yang kita tulis.

Sebelum mengatur strategi penjualan ada baiknya kita sebagai penulis juga, memahami hal-hal, yang dikenal dengan 4P. Apa itu 4P? Berikut paparan dai narasember:

1.    Produk

Menentukan produk kita dengan Menentukan Target pembaca;

a.    Gender

Buku kita sasarannya untuk siapa, wanita atau laki-laki? emak-emakatau bapak-bapak?

b.    Usia

Buku kita sasarannya untuk usia berapa? Anak-anak, remaja atau dewasa?

c.    Life still

Buku yang kita tulis kita sesuaikan dengan kebutuhan pembaca. Misal untuk anak-anak, format bukunya banyak menampilkan ilustrasi dan ukuran tulisannya lebih besar.

2.    Price

Strategi harga

Harga ada dua macam; harga umum dan harga premium.

Haraga umum; harga wajar, harga rata-rata

Harga premium; harganya menengah ke atas. Di atas harga rata-rata.kwlitasnya bagus  penampilannya lux, hard cover, bergengsi, menyesuaikan kebutuhan

3.    Pleace Distribution

Tempat pendistribusian produk ada dua macam:

a.               Tradisional: melalui toko-toko buku

b.              Non tradisional :

Ø  MLM

Ø  Langsung

Ø  Market Pleace

 

4.    Promosi

Dilakukan dengan gandeng tangan bersama penerbit. Penulis bekerjasama dengan penerbit melakukan promosi buku. Dalam melakukan promosi Penulis  dapat melakukan upaya-upaya berikut:

a.    Lounching buku

penulis lonching di tempat komunitas kita.

b.   Bedah Buku

Sama halnya dengan lounching buku, penulis juga bisa melakukan bedah buku pada komunitasnya. Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya.


semua  tempat dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Di era digital ini, kita juga bisa bedah buku lewat on line. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acara kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita.


Yang lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya.

 

c.    Seminar/workshop

Melakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Kalau bukunya motivasi dan menulis. Maka secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis.

 

Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta, seminar atau workshop ini, pertama-tama boleh dilakukan dengan tanpa memungut biaya, alias gratis. Lakukan seminar/workshop secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Seminar/workshop bisa dilakukan secara offline maupun online. Melalui on line kita dapat memanfaatkan WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.

 

d.   Membangun Komunitas

Membentuk komunitas sesuai dengan tema buku yang kita cetak. Misal buku tentang motivasi buat komunitas tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa.

 

Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku.

 

e.    Membangun Reseller

Membangun jaringan untuk menjual buku-buku kita Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita tanpa modal dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan prosentase komisi dari harga jual sesuai dengan kesepakatan. Kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual.

 

Di sini narasumber mengangkat contoh, Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk. Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita menjual buku.

 

f.     Memanfaatkna Market Pleace

Penulis dapat melakukan penjualan di Market Pleace. Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita. 

 

Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.

 

g.    Promosi di Media Ssosial

Sebagai penulis dituntut untuk aktif. Kita harus aktif di mana-mana. Di masyarakat, di tempat kerja. Pun demikian di media social. Kit a manfaatkan media social kita untuk mempromosikan buku kita. Tidak hanya promosi, atau jualan saja. Kita tampilkan juga sudut-sudut yang lain, pemikiran kita, wawancara dengan pihak-pihak yang berkompeten. Dengan upaya-upaya ynag kita lakukan ini, kita akan dikenal. Kita akan lebih dekat dengan pembaca, selanjutnya kita akan lebih mudah memikat hati mereka. Lebih mudah meyakinkan mereka untuk membeli buku kita.

 

Pesan penutup yang disampaikan oleh narasumber: di samping pintar menulis, penulis juga dituntut memiliki ketrampilan-ketrampilan pendukung, di antaranya:

Pertama, keterampilan berbicara yang baik di depan umum (public speaking). Agar pada saat kita ada acara ataupun rekaman di Medsos dan YouTube, menjadi menarik bagi calon pembaca.

Kedua, kemampuan copywriting (membuat kata menarik untuk promosi dan penjualan). Ini salah satu keterampilan paling penting untuk menjual pada Abad 21.

Ketiga, pemanfaatan teknologi informasi. Bagaimana memanfaatkan media sosial seperti YouTube, WA, IG, Facebook, Zoom, Webex, Google Meet, dan sebagainya. Karena eranya sekarang seperti itu. Kalau kita bisa memanfaatkan dengan baik, hidup akan lebih mudah.

 

Salam literasi.

Mari bersinergi, berkolaborasi memperkaya literasi negeri!

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MUNULIS BUKU MAYOR DALAM DUA MINGGU (RESUME KE 12)

SURVEY TEMPAT MENGAJAR